PERLUNYA KETRAMPILAN BERPERANG KETIKA MENGHADAPI MUSUH
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Tafsir Hadits Tarbawi
Dosen Pengampu :
M. Misbah, M.Ag.
Oleh :
Wahid Faozi 1323302054
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PURWOKERTO
2016
PERLUNYA KETRAMPILAN BERPERANG KETIKA MENGHADAPI MUSUH
A.
HADITS RIWAYAT ABU DAWUD
حدثنا سعيد بن منصور ثنا عبد الله بن وهب قال أخبرني عمرو
بن الحارث عن أبي علي ثمامة بن شفي الهمداني أنه سمع عقبة بن عامر الجهني يقول
سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ
يَقُولُ { وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ } أَلَا إِنَّ
الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ
الرَّمْيُ[1]
Artinya:
Uqbah Ibnu Amir R.A berkata: Aku mendengar
Rasululloh Sholallohu ‘alaihi Wasallam Di atas mimbar membaca (Dan siapkanlah
kekuatan dan pasukan berkuda untuk menghadapi mereka sekuat tenagamu), ingatlah
bahwa kekuatan itu adalah memanah, ingat bahwa kekuatan itu adalah memanah. H.R Abu Dawud[2]
B.
ISI KANDUNGAN HADITS
Pada hadits diatas dijelaskan bahwa
persiapan dalam menghadapi kaum kafir adalah quwwah (kekuatan).[3]
Yang dimaksudkan dengan quwwah di sini adalah segala sesuatu yang
menjadi sebab bagi terjadinya kekuatan. Tak jauh berbeda, Al-Syaukani juga
memaknainya sebagai salah satu yang dapat membuat lebih kuat dalam peperangan,
termasuk di dalamnya adalah busur panah. [4] Hadits
tersebut memerintahkan kepada kaum muslimin untuk mempersiapkan segala
kemampuan untuk menghadapi perang.
Dalam dunia pendidikan, ada berbagai
macam kajian dalam dunia pendidikkan salah satunya adalah pendidikan
ketrampilan. Pendidikan ketrampilan adalah bimbingan yang diberikan kepada anak
agar memiliki kemampuan dalam hal membuat atau menciptakan sesuatu untuk melakukan
kegiatan atau hal yang baik dan cermat terhadap sumber-sumber yang ada
dilingkungannya. Dalam artian sempit ketrampilan ditujukan pada
kegiatan-kegiatan yang menciptakan melalui prakarya.
Sesuai hadits
yang di riwayatkan oleh Abu Dawud, Rasululloh Solallohu ‘alaihi Wasallah
memerintahkan untuk selalu mempersiapkan dirinya khususnya dalam bidang ketrampilan, dimana
ketrampilan tersebut bisa digunakan pada masa yang akan datang.
Banyak
anak-anak yang lebih menyukai sesuatu seperti prakarya dan lebih tertarik pada
bidang-bidang seni yang membutuhkan keterampilan. Pendidikan keterampilan itu
sendiri bisa didapatkan dengan berbagai les seperti les memasak, les menjahit,
les alat musik, les melukis, dsb yang dikemudian hari dapat berguna bagi
kehidupan anak-anak tersebut dan masyarakat disekitarnya. Tapi pendidikan
keterampilan pada saat ini kurang diperhatikan dan dikembangkan didunia
pendidikan kita secara maksimal. Hal ini timbul karena pihak pendidikan banyak
berorientasi anak didiknya untuk mencapai nilai-nilai tertinggi didalam mata
pelajaran tertentu yang diujikan secara nasional. Padahal secara konsep dasar
dunia pendidikan seharusnya anak didik dibimbing untuk mencapai kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor
Padahal hal ini menyebabkan banyak para
lulusan terutama tingkat menengah keatas bahkan perguruan tinggi setelah
menamatkan pendidikan, mereka tidak bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk
orang lain bahkan untuk dirinya sediri. Mereka berlomba-lomba untuk mencari
pekerjaan diinstansi negri maupun swasta. Tapi daya tamping untuk keduanya
tidak sebanding dengan banyaknya masyarakat yang ingin mencari pekerjaan. Hal
inipun menimbulkan banyaknya pengangguran.
Hal ini tidak akan terjadi jika para
anak didik diberikan kesempatan untuk lebih mendalami bidang keterampilan yang
mereka minati, sehingga setelah lulus mereka bisa menggunakan keterampilan
mereka untuk menjadi sebuah lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri bahkan
orang lain. Maka dari itu orang-orang yang menjadi pendidik bagi anak didik ini
disarankan dapat menciptakan keseimbangan dalam pendidikan untuk mempersiapkan
anak-anak ini agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan sehingga pengangguran
berkuarang dan menanamkan bahwa mereka mempunyai nilai jual tinggi jika
mempunya suatu keahlian atau keterampilan.[5]
Daftar Pustaka
Ubaid, Da’as, Sunan Abu Dawud, (Darul Mughaini: Dar
Ibnu Hizm)
http://www.kompasiana.com/elizabethgabriella/manfaat-pendidikan-keterampilan
http://www.kompasiana.com/elizabethgabriella/manfaat-pendidikan-keterampilan
[1] Sunan
abu dawud jilid III, hlm. 20.
[2] http://dhiyanata.blogspot.co.id/2015/01/tafsir-hadits-tarbawi.html. Diakses pada
hari ahad, 30 oktober 2016
[3] http://mediaumat.com/telaah-wahyu/5232-118-mempersiapkan-kekuatan-untuk-menggentarkan-musuh.html. Diakseyans pada hari ahad, 30 oktober 2016
[4] http://ibnuumar.sch.id/tafsir-al-muyasar-surat-al-anfal-61-70/. Diakses pada hari ahad, 30 oktober 2016
[5] http://www.kompasiana.com/elizabethgabriella/manfaat-pendidikan-keterampilan. Diakses pada hari
ahad, 30 oktober 2016